Saturday, July 28, 2007 

Para Kekasihku

Bungaku yang cantik dan mekar berseri di hatiku


Gora, Sang Gunung yang akan senantiasa menjagaku


Tiara, mahkota yang menawan hatiku di setiap waktu



Sang Gibran yang bertapa di hatiku

Labels:

 

Adalah Sebuah Cabai

Dan ketika badan terasa sakit
tak berdaya
tak mau apa-apa
dia yang ku kenal membuka daun pintu kulkas
Dan ketika di dalamnya tak terlihat sebatang pun cabai di sana
maka berkatalah dia
"Oh...pantas mami sakit...cabai di kulkas telah habis..
Tiada sempatkah mami membelinya barang sebatang aja di pasar? sehingga tertunda barang sejenak sakitnya?"

Dan ketika pikiran sedang sejahtera
bersua bersama keluarga tercinta
diskusi tukar menukar cerita
atau main tebak-tebakan
Dan berkatalah dia
"Hayo....pulau apa yang paling disukai mami...?"
semua saling mengkerutkan kening masing-masing
dan yang dibuat tebakan pun tidak merasa apa-apa
kalau dirinya sedang menjadi objek teka tekinya
Sejenak pikiran mulai bekerja
tak seorang pun menemukan jawaban yang pas
dan akhirnya semua menyerah tak mampu menjawab
maka berkatalah dia
"Pulau Lombok....."
Maka tawa pun memenuhi seluruh sudut-sudut ruang

Dan ketika saya menyadarinya
betapa saya tak kan pernah bisa tanpa memakannya
barang sehari sahaja

Saya menjadi ingat ketika saya akan pergi
meninggalkan orang tua dan adik-adik saya
pergi tuk ikut belahan jiwa ke tanah terjanji
apa yang mereka rindukan
adalah bunyi ulegan yang menggerus beberapa cabai di dapur
karena yang hobi membunyikan
telah pergi menempuh hidup barunya

Dan saya pun ingat
ketika Ibu saya bercerita tentang anak kecilnya
yang ketika itu masih berusia 4 tahun
telah ikut-ikutan menikmati sambal pedas ibunya
dan dengan muka berkeringat si Gadis kecilnya minta terus dan minta terus
seperti kecanduan
tak peduli betapa pedas dan menguras keringat di seluruh wajahnya

Sungguh
dan entahlah

begini pula
hidup saya telah bergantung kepadanya...

Labels:

Sunday, July 8, 2007 

Sebuah Kasih dari Seorang Kakak Perempuan

'Kasih itu sabar, murah hati
menanggung segala sesuatu
tidak memegahkan diri
tidak putus asa
tidak sombong
tidak mencari kesalahan orang lain
melainkan
menanggung sendirian
mengampuni
dan
memaafkan'

Kasihmu saya tahu
seperti rumput yang tumbuh di atas gunung
tinggi
biar berbiak raya
tiada ketahuan pada siapa

Kasihmu kutahu
mengajari saya
untuk senantiasa mencintai
seolah tak pernah merasa kecewa
meski dikecewakan

Friday, June 8, 2007 

Rindu Kembali ke Kampung Halaman

Labels:

 

Ani dan Budi

"Hai, namaku Budi, siapa kamu?"
"Hai juga, namaku Ani, senangnya aku bisa mengenalmu"
"Eh, bukan kamu aja yang senang, saya pun demikian"

Hmmmm .....
Seperti botol yang telah menemukan tutupnya
Ani dan Budi tak hanya berkenalan sampai di situ
mereka lebih akrab dan lebih akrab lagi
merajut benang cinta
merendanya dan ingin menjadikannya sebuah kain
yang dapat menyelimuti kisah cintanya
jika kedinginan
atau
kepanasan
atau
bahkan kedinginan dan kepanasan sekaligus

Ani dan Budi
dua nama manusia yang sangat top
karena namanya
senantiasa menghiasi halaman buku pelajaran kelas 1SD

Ani dan Budi
di tiap hari pagi selalu bervespa ria ke sekolah
Ani kelas 3 SMP dan Budi kelas 3 SMA
Budi setia mengantar Ani ke mana dia hendak pergi
dan Ani setia menemani Budi

Oh, jika saya mengingat masa itu
alangkah indah dan segalanya berjalan begitu polos
begitu kanak-kanak
begitu ingusan
begitu monyet banget
sampai kami sama-sama merasa lebih baik berpisah
karena ternyata kami sama-sama mencintai yang lain
cinta lain yang juga datang tiba-tiba

sang monyet telah dewasa
dan menemukan cinta lain
dan mengacaukan hubungan diantaranya
dan sejak itu
dan seterusnya

Labels:

Wednesday, April 25, 2007 

Cita-cita Kanak-kanak

Pada suatu ketika
Saat diberi pertanyaan oleh Sang Guru
"Apa cita-citamu kelak?"
dengan berebut menjawab diantara teman-teman yang lain
mantap saya menjawab:"Ingin jadi Guruuuu!"
Dan 11 tahun kemudian saya benar-benar menjadi Guru.

Pernah suatu ketika
saat saya melamun duduk di bawah pohon beringin tua di belakang keraton
yang kebetulan memang rumah saya berada di belakang keraton
saya memandang ke langit
biru, putih, abu-abu bergantian rupa
sepintas lepas
saya melihat sebuah pesawat melintas di angkasa
saya pun menerawang
membayangkan, alangkah nikmatnya bisa terbang bersama seekor burung besi
Dan 2 bulan kemudian ayah saya di kirim ke negeri Jiran
saya pun dibawa terbang bersama burung besi
Dan 12 tahun kemudian suami saya membawa saya terbang
melompati beberapa kepulauan menuju ke yang paling timur
bersama burung besi

Saya bernyanyi
dan memuja keagungan Yang Memberi saya hadiah
pengalaman hidup yang maha indah
yang tak bisa saya hapus begitu saja
di dasar jiwa

Cita-cita kanak-kanak
sama dengan sebuah doa
sebuah iman dan harapan
sebuah kepercayaan
sebuah keyakinan
sebuah impian rohani
bahwa kelak akan benar-benar terjadi...

Labels:

Tuesday, April 10, 2007 

Sebuah Cerita Pada Masa Kecil Saya (2)

Saya
seperti ingin kembali kepada masa kecil saya
yang kala ini makin nampak jelas
sebuah gambaran yang lekat dari ingatan
begitu kaki saya kembali menapak di kota ini
kota yang pernah mengakrabi saya
kota yang pernah saya akrabi pula
Yogyakarta
Yogyakarta terkasih tercinta

dan ingatan saya pun melaju kepada seorang
guru yang pernah mengajari saya
bagaimana mencintai puisi
menghayatinya
dan memerankannya di dasar hati
Mas Ragil Suwarna Pragolopati
ayo
saya telah kembali ke sini
ajari saya lagi
mari kita bermain-main dengan puisi
saya tahu engkau mendengar ajakan saya
saya tahu engkau melihat saya datang
saya tahu engkau melihat saya rindu
saya tahu engkau melihat saya berdiri
di tepi pantai ini
parangtritis
yang panas teriknya membuat saya merasakan kehadiranmu
merasakan getaran langkahmu
mendekati bayangan saya
yang sejajar bersama tubuh saya
"Mas, saya sudah besar lho. Sudah dewasa, eh..sudah menikah, sudah punya anak! Bukan gadis kecil lagi yang ketika jadi muridmu saya masih kelas 5 SD"
Saya merasa engkau telah mengingat saya
saya tahu engakau datang kepada saya memberikan majalah sehalaman
"Hei Widy, ini majalah yang om buat baca yaaa!"
ohhh sudah edisi ke berapa ya
kok tulisannya sudah tak jelas
terlihat kertas itu mengusam
tulisannya lamat-lamat
atau karena mata saya penuh dengan air
atau karena panas terik ya

Ya
saya merasa
air mata ini menyatu bersama ombak parangtritis
saya terkejut
ketika sebuah ombak membasahi kaki saya
dan sedikit membasahi baju
"Lho mana ya majalah sehalamannya mas Warno tadi, duh mana..mana..mana..."
...........
"Hei Ombak,
katakan kepada saya mengapa engkau rebut majalah kenangan itu dari saya!"
"Hei Ombak,
katakan kepada saya mengapa engkau rebut majalah kenangan itu dari tangan sayaaaa!"
"Hei ombak,
katakan kepada saya di mana Pak Guru saya..
di mana Pak Guru saya..
di mana mas Ragil Suwarno Pragolopati engkau sembunyikan.."

Ada tangan meraih dua jari diantara kelima jari tangan kiri saya
dan membawa saya pulang

Labels:

silvanamails.com holiday-mails.com

Lirik Prosa is powered by Blogspot and Gecko & Fly.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.
First Aid and Health Information at Medical Health